|
MAIN MENU |
KAJIAN METODE KONTEKSTUAL PAULUS “MENJADI SEPERTI” MENURUT I KORINTUS 9:19-23 SEBAGAI IMPLEMENTASI KARAKTER MISIONARIS
Abstract
Evangelism has transcended ethnic and linguistic boundaries. The evangelistic movement has become very widespread, reaching neglected areas. Although there are studies that have discussed cross-cultural evangelism methods, the researcher found that there has not been a comprehensive discussion of the contextual methods used by Paul relating to the character of missionaries. That is why this research article discusses Paul's contextual method of "being like" in 1 Corinthians 9:19-23, as an implementation of character for missionaries in cross-cultural evangelism. Paul used the contextual approach to achieve two main goals, namely: "that I may win as many as possible" (1 Corinthians 9:19b) and "that I may share in the gospel that is preached" (1 Corinthians 9:23b). Thus this article finds that there are five character-shaping factors for missionaries, namely: first, being a servant; second, living in obedience; third, daring to pay the price; fourth, adhering to the principles of truth; and fifth, being able to adjust. This research can be a reference for academics and every cross-cultural evangelism movement in mission service.
Penginjilan telah melampaui batas-batas suku kaum dan bahasa. Gerakan penginjilan menjadi sangat meluas mencapai wilayah-wilayah terabaikan. Sekalipun terdapat penelitian yang telah membahas tentang metode penginjilan lintas budaya, namun peneliti menemukan belum terdapat pembahasan yang komprehensif mengenai metode kontekstual yang digunakan Paulus yang berkaitan dengan karakter bagi para misionaris. Itulah sebabnya penelitian artikel ini membahas motode kontekstual Paulus “menjadi seperti” dalam 1 Korintus 9:19-23, sebagai implementasi karakter bagi para misionaris dalam penginjilan lintas budaya. Paulus menggunakan pendekatan kontekstual untuk mencapai dua tujuan utama yaitu: "supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang" (1 Korintus 9:19b) dan "supaya aku mendapat bagian di dalam Injil yang diberitakan" (1 Korintus 9:23b). Dengan demikian artikel ini menemukan, ada lima faktor yang membentuk karakter, bagi para misionaris yaitu: pertama, menjadi hamba; kedua, hidup dalam ketaatan; ketiga, berani membayar harga; keempat, berpegang kepada prinsip kebenaran; dan kelima, mampu menyesuaikan diri. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi akademisi dan setiap kegerakan penginjilan lintas budaya dalam pelayanan misi.
Penginjilan telah melampaui batas-batas suku kaum dan bahasa. Gerakan penginjilan menjadi sangat meluas mencapai wilayah-wilayah terabaikan. Sekalipun terdapat penelitian yang telah membahas tentang metode penginjilan lintas budaya, namun peneliti menemukan belum terdapat pembahasan yang komprehensif mengenai metode kontekstual yang digunakan Paulus yang berkaitan dengan karakter bagi para misionaris. Itulah sebabnya penelitian artikel ini membahas motode kontekstual Paulus “menjadi seperti” dalam 1 Korintus 9:19-23, sebagai implementasi karakter bagi para misionaris dalam penginjilan lintas budaya. Paulus menggunakan pendekatan kontekstual untuk mencapai dua tujuan utama yaitu: "supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang" (1 Korintus 9:19b) dan "supaya aku mendapat bagian di dalam Injil yang diberitakan" (1 Korintus 9:23b). Dengan demikian artikel ini menemukan, ada lima faktor yang membentuk karakter, bagi para misionaris yaitu: pertama, menjadi hamba; kedua, hidup dalam ketaatan; ketiga, berani membayar harga; keempat, berpegang kepada prinsip kebenaran; dan kelima, mampu menyesuaikan diri. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi akademisi dan setiap kegerakan penginjilan lintas budaya dalam pelayanan misi.
Full Text:
PDFReferences
Alfaro, Rubén Tito Paredes. “Expressions of Evangelism in Latin America.” International Review of Mission 103, no. 2 (November 2014): 334–347. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/irom.12067.
Andi, Yohanes, Oktavina Tola, Yabes Doma, and I Ketut Gede Suparta. “Strategi Misi Lintas Budaya Berdasarkan 1 Korintus 9 : 19-23.” Jurnal Teologi Kontekstual Indonesia 1, no. 1 (2020): 57–66. https://journal.sttsimpson.ac.id/index.php./JTKI/.
Arifianto, Yonatan Alex, Kristien Oktavia, and Matius I Totok Dwikoryanto. “Studi Teologis Prinsip Penginjilan Paulus Dalam 1 Korintus 9: 16.” LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta 2, no. 1 (2020): 22–41.
Blomberg, Craig L. The NIV Application Commentary - 1 Corinthians. Grand Rapid Michigan: Zondervan Publishing House, 1994.
Charles Arn. “Journal of the American Society for Church Growth A Response to Dr . Rainer : What Is The Key To Effective Evangelism ?” 6, no. 1 (1995): 73–78.
Ciampa, Roy E., and Brian S. Rosner. The First Letter to The Corintihians. Edited by D. A. Carson. The Pillar New Testament Commentary. Grand Rapid Michigan / Cambridge U.K: William B. Erdmans Publishing Company, 2010.
David Pawson. Membuka Isi Alkitab Perjanjian Baru. Jakarta: Immanuel Publishing House, 2017.
Frederick William Danker, and Walter Bauer. Greek-English Lexicon of the New Testament (BDAG). Chicago: University of Chicago Press, 2001.
Friesen, Courtney J.P. “Paulus Tragicus: Staging Apostolic Adversity in First Corinthians.” Journal of Biblical Literature 134, no. 4 (2015): 813–832.
Gordon D. Fee. The First Epsitle to The Corinthians - The New International Commentary on the New Testament. Grand Rapid, Michigan: Westminster John Knox Press, 1987.
Hays, Richard B. First Corinthians - A Bible Commentary for Teaching and Preaching. Edited by James Luther Mays and Paul J. Achtemeier. Louisville, Kentucky: Westminster John Knox Press, 2021.
Herman Ridderbous. Paulus Pemikiran Utama Theologinya. Edited by Steve Hendra. Surabaya: Momentum Christian Literatur, 2021.
Izak Lattu. “Kekristenan Poliponik: Mendialogikan Teologi Dan Budaya Lokal.” Jurnal Theologia UKSW 4, no. 1 (2009).
Jeremy Bouma. “What Is Evangelism.” Jornal Carm.org (2018): 34–42. http://carm.org/what-is-evangelism.
John Barclay. Comment: The Oxford Bible Commentary. Edited by John Barton and John Muddiman. New Blackfriars. Vol. 82. New York: Oxford University Press, 2007.
John C. Maxwell. Mengembangkan Kepemimpinan Di Dalam Diri Anda (Developing The Leader Within You). Edited by Arvin Saputra. Batam Interaksara, 2004.
John W. Cresswell. Research Design. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013.
Kurtzahn, Stephen C F. “A Comparison of 1 Corinthians 2 : 1-5 ‘ Know Nothing except Christ Crucified ’ and 1 Corinthians 9 : 19-27 ‘ Become All Things to All Men .’” Journal Wisconsin Lutheran Seminary 51, no. 1 (1985): 1–18. httpp://essays.wisluthsem.org.
Masa Yubelium Gea. “Memberitakan Injil, Dengan Utau Tanpa Upah? Studi Eksegetis 1 Korintus 9:1-23.” Sundermann - Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan 14, no. 2 (2021): 1–12.
Mawikere, Marde Christian Stenly, and Christie Garry Mewengkang. “Discourse on Alternative Contextual Evangelism Models to The Bolaang Mongondow Tribe as An Unreached People Group in North Sulawesi.” Jurnal Jaffray 18, no. 2 (2020): 153.
Neller, Kenneth V. “1 Corinthians 9:19-23 A Model for Those Who Seek to Win Souls.” Restoration Quarterly 29, no. 3 (1987): 19–23. https://digitalcommons.acu.edu/restorationquarterly/vol29/iss3/1.
Norman Hillyer. Tafsiran Alkitab Masa Kini Matius-Wahyu 3 (1 Korintus). Edited by Harun Hadiwijono. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1986.
Petrus Maryono. Gramatika Dan Sintaksis Bahasa Yunani Perjanjian Baru. Yogyakarta: STII Press, 2021.
Pheme Perkins. First Corinthians - Paideia Commentaries on The New Testament. Edited by Mikeal C. Parsons and Charles H. Talbert. Grand Rapid Michigan: Baker Academic Publishing Group, 2012. www.bakeracademic.com.
Raymond F. Collins. Second Corinthians - Paidea Commentaries on The New Testament. Edited by Mikeal C. Parsons and Charles H. Talbert. Grand Rapid Michigan: Baker Academic Publishing Group, 2013.
S. Lewis Johnson. The Wycliffe Bible Commentary Volume 3 - 1 Korintus. Edited by Charles F. Pfeiffer and Everett F. Harrison. 5th ed. Malang: Gandum Mas, 2020.
Sonny Eli Zaluchu. “Metode Penelitian Di Dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah Keagamaan.” Jurnal Teologi Berita Hidup 3, no. 2 (2021): 249–266. e-journal.sttberitahidup.ac.id/index.php/jbh.
Thomas O’dea. Sosiologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo, 1996.
Walter Bauer, Frederick William Danker, William Frederick Arndt, and Felix Wilbur Gingrich. Greek-English Lexicon of The New Testament and Other Early Chrstian Literature (BDAG). 4th ed. Chicago London: University of Chicago Press, 2021.
Yakob Tomatala. Teologi Kontekstualisasi -Suatu Pengantar. Malang: Gandum Mas, 1994.
Yinger, Kent. “Paul and Evangelism : A Missiological Challenge from New Testament Specialists.” Faculty Publications - George Fox Evangelical Seminary 10, no. 5 (2009).
DOI: https://doi.org/10.59830/voh.v6i2.97
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.