MEREKONTRUKSI ULANG MAKNA PANGGILAN: STUDI KOMPARATIF ANTARA FILM SILENCE DENGAN NABI YESAYA

Aprianus Lawolo

Abstract


Mengemban panggilan sebagai hamba Tuhan merupakan suatu hal yang sangat bermakna dan baik. Akan tetapi, acap kali hambatan dan rintangan serta penderitaan menyebabkan hamba Tuhan menjadi gundah hati dan ragu akan panggilannya sendiri. Seperti Rodrigues (film Silence) yang pada akhirnya menyangkal imannya karena penderitaan yang tiada habisnya ketika penganiayaan yang dilakukan oleh Bangsa Jepang. Berbeda terbalik dengan Nabi Yesaya ia justru setia mengerjakan panggilannya sekalipun Bangsa Yahudi tetap tidak akan berbalik kepada Allah. Oleh karena itu, di dalam menjawab permasalahan di atas, maka penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa suatu panggilan akan berhasil ketika seseorang mempunyai motivasi yang luhur dan suci, serta sikap rendah hati di dalam melaksanakan panggilannya, dan tetap waspada dengan memakai pengendalian diri guna bertahan di dalam masalah dan pencobaan.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.59830/voh.v6i2.101

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

toto slot